Review Boyfriend Witch MV
Dimulai dengan
genangan darah dan garis pembatas polisi. Kemudian wajah tampan abang DongHyun
yang berada di atas atap tempat kejadian perkara, sepertinya sedang
meneliti—DongHyun memeriksa genangan darah tersebut.
Awalnya aku
pikir ini mata kucing ternyata mata para Boyfriend—aku sempat kaget saat scene
wajah KwangMin yang sedang marah.
Kemudian datang
DongHyun yang terlihat marah dan membanting surat kabar yang entah kenapa
aku malah salah fokus ke bajunya DongHyun, di surat kabar itu yang menjadi
headline news-nya adalah tentang pembunuhan yang terjadi di tempat yang
sebelumnya telah didatangi oleh DongHyun pada awal scene.
Aku tidak bisa
melihat judul di koran itu secara utuh, tapi sepertinya (ini menurut
pendapatku) di sana tertulis bahwa telah terjadi pembunuhan dan victimnya adalah seseorang dengan tanda
BF [BF mark] serta sebuah tudung
merah [riding hood] ditemukan di
tempat yang sama. Eng ing eng, jadi
tudung merah adalah tanda yang ditinggalkan pembunuhnya, tunggu dulu tudung
merah? Apakah ini tudung merah-nya “Little Riding Hood”?
Dan korbannya
memiliki tanda ‘BF’, yang berarti bahwa
pemilik tanda itu adalah serigala (wolf)—karena tudung merah identik dengan
serigala sebagai pihak lawannya. Dan itu berarti para boyfriend adalah
serigala. Aku sempat mengira bahwa para
Boyfriend adalah vampire, karena kesan yang ditampilkan dari penampilan mereka
sangat ‘vampire’.
Mereka—para
serigala (yang setelah ini akan aku sebut
dengan Wolf—karena rasanya kalau menyebut mereka serigala malah membuatku
teringat acara di salah satu stasiun tv) terlihat marah melihat berita itu,
karena sepertinya merekalah target selanjutnya si Tudung Merah (yang
selanjutnya akan aku sebut dengan ‘Witch’—karena mana mungkin gadis bertudung merah yang innocent
menjadi gadis pembunuh, ya kan? Lagipula sesuai dengan judul lagu ini, witch sepertinya akan lebih cocok
digunakan).
Sumber foto
:google
Meskipun
mengambil konsep Little Riding Hood,
tapi dalam MV ini seolah diputarbalikan, dimana sang witch (tudung merah)-lah yang memburu para wolf.
Scene
selanjutnya terlihat HyunSeong berada di sebuah atap bangunan sedang membaca
surat kabar—yang sepertinya surat kabar
yang dibawa oleh DongHyun tadi. Kemudian dibelakang HyunSeong berdiri
seseorang berjubah merah—witch, yang
tiba-tiba menyerangnya saat HyunSeong baru saja berbalik.
Kemudian scene mundur (flashback) di ruangan yang sama dengan tempat awal, terlihat para wolf sedang tertawa-tawa bersama, lalu
datang seorang perempuan dengan tergesa-gesa. Nampaknya pada wolf sudah mengenalnya karena mereka
terlihat menyambutnya dengan senang. Gadis itu melihat keluar pintu untuk
memastikan sesuatu, kemudian tersenyum licik—ini yang membuatku jadi sedikit curiga dengannya dan perempuan itu kembali
masuk ke dalam gedung tua yang dihuni oleh para wolf.
Pada saat itu DongHyun terlihat sedang membaca sebuah
buku, “How to be a human being” (judulnya
sedikit ganjil menurutku), itu membuatku berpikir bahwa para wolf ini ingin menjadi manusia—yang
artinya mereka tidak berniat jahat pada manusia (jadi kenapa witch ingin memburu wolf? Ada dendam, kah? Atau hanya Boyfriend saja wolf yang baik?)
Si perempuan ini mendekati DongHyun yang sedang asik
membaca buku, dan kamera kemudian diarahkan ke tas perempuan tersebut dan
terlihatlah kain merah menyembul dari tasnya—hintnya benar-benar dipaksakan aku rasa.
Cerita kembali
ke masa sekarang, HyunSeong terluka akibat diserang witch, aku rasa ‘witch’ membiarkan HyunSeong tetap hidup (mengingat victim pada awal cerita tewas—itu
artinya ada niat yang menyebabkan HyunSeong masih hidup) agar mendatangi
kawanannya dan menjebak para wolf supaya
datang keatas atap gedung. Entah kenapa
sepertinya witch menyukai atap gedung
sebagai tempat ‘berburu’-nya.
Akhirnya mereka—witch dan wolf bertemu di atas atap sebuah gedung dan terjadilah pertarungan
(kalau itu bisa disebut dengan
pertarungan, serangan yang dilakukan oleh para wolf bahkan tidak mengenai witch sedikitpun).
Entah kenapa aku
merasa witch begitu kurus
dibandingkan dengan perempuan yang mendatangi para wolf pada scene flashback—atau
karena perempuan ini menjadi witch
yang menyebabkan dia busung lapar kurus (aku masih tidak mengerti dibagian ini). Tapi dia cantik salah
fokus.
Lalu adegan pertempuran
ditutup dengan gerakan elegan dari sang witch
yang berhasil mengalahkan para wolf
dengan kemenangan telak. Kepergiannya diiringi dengan sirine polisi
~~~~
Tambahan : yang
membuatku bingung adalah saat para member bernyanyi sendiri, ada suatu ruangan
dengan sebuah tempat tidur putih, aku masih bertanya-tanya sebenarnya apa
maksud dari tempat tidur ini diadakan disana, apakah....boom bara boom.
Dan~~tariannya
keren sekali. Penggunaan properti tirai merahnya, member yang kelihatan lalu
menghilang dibalik tirai, dan tariannya...ini benar-benar membuatku semakin
jatuh cinta dengan Boyfriend#tebarbungaazalea
Salah satu bagian tarian yang kusuka
Tambahan—penafsiran abal-abalku
mengenai beberapa lirik lagunya yang mendukung jalan cerita.
Geojisirago
haedo joha, jinsimi aniramyeon eodae (I don’t care if it’s a lie,
who cares if it’s not the truth) –sepertinya pada wolf sudah tahu kalau perempuan tersebut adalah witch dan witch hanya berpura-pura mendekati mereka.
Myeot beonigo
neoramyeon, danghaejul nanikka (Because if it’s you, I would be the
victim multiple times) –mereka bahkan
bersedia menjadi korban, inilah sebabnya
kenapa wolf yang jumlahnya ada enam ekor
orang bisa kalah dari witch yang
hanya seorang diri. Mereka menyerahkan diri sebagai victim.
Maebeon
dajilgeol da almyeonso, nan ni jangnane norana (I know I’ll get hurt
everytime but I like your games).
Meomchwoboryeogo
dajim haebwado, niga nal bureumyeon. Gadeon georeumeul dollyeoseo, neoege
dalyeoga. (I try to stop but when you call me, I stop where I’m
going and run to you) –meski mencoba untuk menjauhi (karena dia wolf dan
perempuan itu adalah witch yang tak
bisa dijadikan couple) tapi tetap saja mereka akan berbalik mendatangi
disaat perempuan itu memanggil mereka.
Nal iyonghaedo
joha, gatgo norado joha. Gyeolguk manggajil jul almyeonseo, nan neoran aereul taekhangeol.
(You can use me, you can play me. I know I’ll be ruined but I choose you
anyway) –lirik pengakuan kemasoan mereka yang menyatakan penyerahan diri
mereka (wolf) kepada witch, meskipun mereka tahu akan seperti
apa akhir dari penyerahan diri itu, kehancuran.
Oke sekian dari saya,
review tak jelas dan tak berdasar—hanya berdasarkan pengamatan dan perkiraan
semata. Bila ada kesalahan, silakan tinggalkan di komentar. Ja, ne.