sumber gambar : adlemonade.com
Perubahan Fisik (mengapa) menjadi Menyebalkan
Ini bukan terkait fisik manusia,
ini hanya perubahan bentuk sesuatu menjadi
hal yang lain.
Aku punya akun di dunia jingga, ada satu kisah yang baru
aku ikuti. Awalnya tertarik karena sinopsisnya yang ‘cukup beda’. Lalu aku
mulai membacanya, biasanya ada beberapa tulisan yang setelah kubaca lima sampai
enam paragraf langsung bikin mual—aku punya standar aneh tentang bacaan—tapi yang
satu ini masih mengalir, aku tidak masalah membaca lanjutan-lanjutannya.
Kemudian ternyata cerita ini akan
dibukukan, alias mendapat wujud fisik, dituangkan ke dalam lembaran kertas—akan
kusebut buku EN. Awalnya aku excited, apalagi
setelah melihat harganya yang cukup
lumayan untuk ukuran kantongku—harga yang gak bikin dompet demo. Tapi aku
menjadi sedikit down¸ setelah membaca
sinopsis dari buku EN ini.
Entahlah, tapi rasanya sedikit tidak terima, di cerita EN itu awalnya
hanya ada tokoh (A,B,C,D) tapi di sinopsis buku EN kemudian nongol satu nama si
Z yang entah siapa. Kaget sih, siapa dia kok tetiba nongol gitu. Tapi aku masih
bisa menekan rasa ‘gak suka’ ku—kupikir ya wajar aja, setelah diterbitin
bakalan direvisi sana sini. Jadi kuputuskan buat mencari toko buku online untuk
beli.
Karena aku tipe orang yang lihat
harga suatu produk di beberapa tempat
untuk perbandingan baru kemudian memutuskan untuk membelinya; hal itu juga
berlaku ke buku EN itu. Awal lihat di toko buku online F harganya XXX, lalu
cari ketoko buku online G—dan harganya di diskon! Iseng-iseng aku kemudian
bandingin ke penerbitnya—yang punya situs online juga—awalnya ke situs itu buat
ngebandingin harganya, tapi aku malah dikagetkan oleh sesuatu.
Di toko buku online lain yang
menjual buku EN itu mereka mencantumkan sinopsis hanya sampai kemunculan si Z
itu; tapi di penerbitnya mereka menuliskan lanjutannya. Dan lanjutannya itu
yang membuatku membatalkan niat untuk membelinya!
Jadi gini, awalnya aku bilang aku
membaca cerita EN itu karena sinopsisnya yang ‘cukup beda’ dari cerita menjamur
lainnya. Tapi sinopsis di buku EN versi cetak itu benar-benar deh, aku gak tahu
harus pakai kata apa—terlalu mainstream—dan cukup mengecewakanku. Awalnya di
cerita EN itu terjadi karena si tokoh utama ‘penasaran’ dan cerita bermula dari sana. Sedangkan di bukunya, si
tokoh utama ‘ditantang’ oleh tokoh Z
dan terjadilah cerita itu. Entahlah aku cukup lelah dengan konsep tantangan seperti itu, apa tidak bisa
cerita bermula cuma karena si tokoh utama terlalu kepo?
Ngomong-ngomong tentang kepo, ada
satu cerita di situs-hijau-bergambar
yang konsep ceritanya di pemeran utama itu kepo sama seseorang sampai-sampai
nanyain langsung sama orangnya; kemudian kejadiannya berlanjut semakin rumit
karena rasa penasaran si tokoh utama. Meski gambarnya tidak masuk standar ‘oke’
tapi ceritanya yang oke, membuat aku masih membaca cerita itu.
Kembali ke buku EN itu, setelah
aku membaca bahwa si tokoh utama ditantangin
sama si Z dan bla bla bla—aku langsung tutup tab—oke bye aku gak jadi beli.
Aku mungkin sedikit menyebalkan
karena tidak terima dengan perubahan yang terjadi pada cerita EN itu, tapi
rasanya kalau perubahannya sampai
segitunya—dan jatuhnya jadi merusak rasa sukaku—aku mungkin lebih memilih
tidak mengikuti perubahan itu. Aku suka ceritanya, gaya berceritanya si
penulis, tapi aku gak suka perubahan yang dilakukannya pada cerita. Jadi aku
ucapkan selamat tinggal! Xiao!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar