20150523

Review Boyfriend Witch MV

Review Boyfriend Witch MV


Dimulai dengan genangan darah dan garis pembatas polisi. Kemudian wajah tampan abang DongHyun yang berada di atas atap tempat kejadian perkara, sepertinya sedang meneliti—DongHyun memeriksa genangan darah tersebut.



Awalnya aku pikir ini mata kucing ternyata mata para Boyfriend—aku sempat kaget saat scene wajah KwangMin yang sedang marah.


Kemudian datang DongHyun yang terlihat marah dan membanting surat kabar yang entah kenapa aku malah salah fokus ke bajunya DongHyun, di surat kabar itu yang menjadi headline news-nya adalah tentang pembunuhan yang terjadi di tempat yang sebelumnya telah didatangi oleh DongHyun pada awal scene.



Aku tidak bisa melihat judul di koran itu secara utuh, tapi sepertinya (ini menurut pendapatku) di sana tertulis bahwa telah terjadi pembunuhan dan victimnya adalah seseorang dengan tanda BF [BF mark] serta sebuah tudung merah [riding hood] ditemukan di tempat yang sama. Eng ing eng, jadi tudung merah adalah tanda yang ditinggalkan pembunuhnya, tunggu dulu tudung merah? Apakah ini tudung merah-nya “Little Riding Hood”?

Dan korbannya memiliki tanda ‘BF’, yang berarti bahwa pemilik tanda itu adalah serigala (wolf)—karena tudung merah identik dengan serigala sebagai pihak lawannya. Dan itu berarti para boyfriend adalah serigala. Aku sempat mengira bahwa para Boyfriend adalah vampire, karena kesan yang ditampilkan dari penampilan mereka sangat ‘vampire’.


Mereka—para serigala (yang setelah ini akan aku sebut dengan Wolf—karena rasanya kalau menyebut mereka serigala malah membuatku teringat acara di salah satu stasiun tv) terlihat marah melihat berita itu, karena sepertinya merekalah target selanjutnya si Tudung Merah (yang selanjutnya akan aku sebut dengan ‘Witch’—karena mana mungkin gadis bertudung merah yang innocent menjadi gadis pembunuh, ya kan? Lagipula sesuai dengan judul lagu ini, witch sepertinya akan lebih cocok digunakan).


Sumber foto :google
Meskipun mengambil konsep Little Riding Hood, tapi dalam MV ini seolah diputarbalikan, dimana sang witch (tudung merah)-lah yang memburu para wolf.

Scene selanjutnya terlihat HyunSeong berada di sebuah atap bangunan sedang membaca surat kabar—yang sepertinya surat kabar yang dibawa oleh DongHyun tadi. Kemudian dibelakang HyunSeong berdiri seseorang berjubah merah—witch, yang tiba-tiba menyerangnya saat HyunSeong baru saja berbalik.

Kemudian scene mundur (flashback) di ruangan yang sama dengan tempat awal, terlihat para wolf sedang tertawa-tawa bersama, lalu datang seorang perempuan dengan tergesa-gesa. Nampaknya pada wolf sudah mengenalnya karena mereka terlihat menyambutnya dengan senang. Gadis itu melihat keluar pintu untuk memastikan sesuatu, kemudian tersenyum licik—ini yang membuatku jadi sedikit curiga dengannya dan perempuan itu kembali masuk ke dalam gedung tua yang dihuni oleh para wolf.

Pada saat itu DongHyun terlihat sedang membaca sebuah buku, “How to be a human being” (judulnya sedikit ganjil menurutku), itu membuatku berpikir bahwa para wolf ini ingin menjadi manusia—yang artinya mereka tidak berniat jahat pada manusia (jadi kenapa witch ingin memburu wolf? Ada dendam, kah? Atau hanya Boyfriend saja wolf yang baik?)


Si perempuan ini mendekati DongHyun yang sedang asik membaca buku, dan kamera kemudian diarahkan ke tas perempuan tersebut dan terlihatlah kain merah menyembul dari tasnya—hintnya benar-benar dipaksakan aku rasa.


Cerita kembali ke masa sekarang, HyunSeong terluka akibat diserang witch, aku rasa ‘witch’ membiarkan HyunSeong tetap hidup (mengingat victim pada awal cerita tewas—itu artinya ada niat yang menyebabkan HyunSeong masih hidup) agar mendatangi kawanannya dan menjebak para wolf supaya datang keatas atap gedung. Entah kenapa sepertinya witch menyukai atap gedung sebagai tempat ‘berburu’-nya.


Akhirnya mereka—witch dan wolf bertemu di atas atap sebuah gedung dan terjadilah pertarungan (kalau itu bisa disebut dengan pertarungan, serangan yang dilakukan oleh para wolf bahkan tidak mengenai witch sedikitpun).

Entah kenapa aku merasa witch begitu kurus dibandingkan dengan perempuan yang mendatangi para wolf pada scene flashback—atau karena perempuan ini menjadi witch yang menyebabkan dia busung lapar kurus (aku masih tidak mengerti dibagian ini). Tapi dia cantik salah fokus.



Lalu adegan pertempuran ditutup dengan gerakan elegan dari sang witch yang berhasil mengalahkan para wolf dengan kemenangan telak. Kepergiannya diiringi dengan sirine polisi


~~~~
Tambahan : yang membuatku bingung adalah saat para member bernyanyi sendiri, ada suatu ruangan dengan sebuah tempat tidur putih, aku masih bertanya-tanya sebenarnya apa maksud dari tempat tidur ini diadakan disana, apakah....boom bara boom.

Dan~~tariannya keren sekali. Penggunaan properti tirai merahnya, member yang kelihatan lalu menghilang dibalik tirai, dan tariannya...ini benar-benar membuatku semakin jatuh cinta dengan Boyfriend#tebarbungaazalea
Salah satu bagian tarian yang kusuka 


Tambahan—penafsiran abal-abalku mengenai beberapa lirik lagunya yang mendukung jalan cerita.
Geojisirago haedo joha, jinsimi aniramyeon eodae (I don’t care if it’s a lie, who cares if it’s not the truth) –sepertinya pada wolf sudah tahu kalau perempuan tersebut adalah witch dan witch hanya berpura-pura mendekati mereka.



Myeot beonigo neoramyeon, danghaejul nanikka (Because if it’s you, I would be the victim multiple times) –mereka bahkan bersedia menjadi korban, inilah sebabnya kenapa wolf yang jumlahnya ada enam ekor orang bisa kalah dari witch yang hanya seorang diri. Mereka menyerahkan diri sebagai victim.


Maebeon dajilgeol da almyeonso, nan ni jangnane norana (I know I’ll get hurt everytime but I like your games).

Meomchwoboryeogo dajim haebwado, niga nal bureumyeon. Gadeon georeumeul dollyeoseo, neoege dalyeoga. (I try to stop but when you call me, I stop where I’m going and run to you) –meski mencoba untuk menjauhi (karena dia wolf dan perempuan itu adalah witch yang tak bisa dijadikan couple) tapi tetap saja mereka akan berbalik mendatangi disaat perempuan itu memanggil mereka.


Nal iyonghaedo joha, gatgo norado joha. Gyeolguk manggajil jul almyeonseo, nan neoran aereul taekhangeol. (You can use me, you can play me. I know I’ll be ruined but I choose you anyway) –lirik pengakuan kemasoan mereka yang menyatakan penyerahan diri mereka (wolf) kepada witch, meskipun mereka tahu akan seperti apa akhir dari penyerahan diri itu, kehancuran.



Oke sekian dari saya, review tak jelas dan tak berdasar—hanya berdasarkan pengamatan dan perkiraan semata. Bila ada kesalahan, silakan tinggalkan di komentar. Ja, ne.