20130925

Perlukah seorang pengkhianat mendapatkan kesempatan kedua?


Perlukah seorang pengkhianat mendapatkan kesempatan kedua? :)


Perlukah seorang pengkhianat mendapatkan kesempatan kedua?


Pada postingan kali ini aku akan membahas tentang kesempatan kedua bagi seorang pengkhianat, apakah perlu atau tidak. Mungkin dalam benak Anda sudah ada jawaban masing-masing. Bisa jadi Anda akan memberikannya kesempatan, karena bukankah kita harus memaafkan orang? Tapi, bisa jadi Anda memilih untuk tidak melakukan hal itu, karena bisa jadi ia akan mengulangi perbuatannya di kemudian hari. Namun bagaimana jika Anda yang berada di posisi sebagai pengkhianat? Wah, itu lain lagi ceritanya. Anda kemungkinan besar pasti ingin seseorang memaafkan kesalahan yang pernah Anda lakukan, bukan?


Sebelum itu mari kita bahas apa itu perlu? Apa perlu kita mengetahui arti dari kata perlu itu? Tentu saja, iya! Kita tidak bisa menggunakan satu kata begitu saja tanpa mengetahui artinya, bukan? Janganlah menjadi orang yang hanya bisa menggunakan suatu kata/frasa tanpa tahu arti/makna dari kata itu.


Pengertian perlu.
per.lu
[adv]
harus; usah: barang-barang ini -- didaftar; saya kira Anda tidak -- menyediakan makanan; (2) a penting (ada gunanya, harus ada, dsb): mana-mana yg -- kita bicarakan nanti; ini ~ harus kaubawa; (3) v butuh (akan); membutuhkan; berhajat (akan): kalau -- uang, kita dapat meminjam ke koperasi; negara-negara berkembang masih -- bantuan dana dan tenaga ahli; (4) p untuk: ia pergi ke Surabaya -- mengurus dagangan. [Sumber: http://deskripsi.com/p/perlu ]

Jadi, setelah mengetahui pengertian dari kata perlu, Anda bisa menggunakan kata ini dalam kalimat yang benar. Kembali ke topik, jadi perlukah kita memberikan kesempatan kedua pada pengkhianat?

Lalu, tahukah Anda apa itu pengkhianat?

Pengertian Khianat.
Khianat khi.a.nat
            [n] perbuatan tidak setia: tipu daya; perbuatan yang bertentangan dengan janji; jangan sekali-kali            
            berbuat~~
[Sumber: http://kamusbahasaindonesia.org/khianat#ixzz2ftLgWXf7


Nah, setelah mengetahui apa itu khianat, sekarang apa yang ada dipikiran Anda tentang pengkhianat? Menurut pendapatku, penghianat adalah orang yang khianat atau bisa diartikan sebagai orang yang tidak setia kepada  orang yang memercayainya. Untuk lebih meyakinkan, aku mencoba mencari artinya di salah satu situs.
pengkhianat
peng.khi.a.nat
[n]
orang yang khianat; orang yang tidak setia kepada negara atau teman sendiri
pengkhianatan
peng.khi.a.nat.an
[n]
proses, cara, perbuatan berkhianat atau mengkhianati: ~ thd sahabat sendiri adalah perbuatan yg tidak dapat diampuni


Yah, berkhianat itu tidak baik kawan, sungguh tidak baik. Ku ulangi, berkhianat itu tidak baik. Kenapa aku harus mengulangnya? Agar bisa dengan jelas terekam jejaknya saat Anda membaca postingan ini. Anda harus menjaga kepercayaan yang telah orang lain berikan kepada Anda. Lalu apa itu kepercayaan? [Maaf jika Anda merasa terganggu dengan sifatku ini, aku memang sedikit merasa terganggu dengan hal-hal kecil, meski itu hanya satu kata aku jadi memikirkan artinya]

Pengertian Percaya.
percaya
per.ca.ya
[v] (1)
mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata: -- kepada ceritanya; -- akan kabar itu; (2) menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu benar-benar ada: -- kepada barang gaib; (3) menganggap atau yakin bahwa seseorang itu jujur (tidak jahat dsb): beliau tidak -- lagi kepada Amir; (4) yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan dapat memenuhi harapannya dsb): -- kepada diri sendiri

Pengertian percaya yang sedang ada dalam pembahasan ini adalah menganggap atau yakin bahwa seseorang itu jujur, jadi kepercayaan dekat hubungannya dengan kejujuran. Jika Anda kedapatan berbohong oleh orang yang memercayai Anda, Anda akan dicap sebagai pengkhianat oleh orang itu.


Dicap sebagai pengkhianat sama sekali tidak menyenangkan, bukan? Jadi, janganlah sesekali menyia-nyiakan kesempatan dipercayai oleh orang lain. Mendapatkan maaf mungkin mudah, tapi untuk dipercayai LAGI oleh orang itu SULIT!


Tahukah Anda apa itu kesempatan?


Pengertian Kesempatan.
kesempatan
ke.sem.pat.an
[n]
waktu (keluasan, peluang, dsb) untuk: setelah ceramah selesai, pendengar diberi -- untuk bertanya


Kesempatan adalah waktu. Dan waktu tidak akan pernah terulang kembali. Jangan bermimpi akan datang robot kucing dari masa depan yang akan membawakan Anda mesin waktu, sehingga bisa memerbaiki apa yang telah Anda lakukan. Tidak akan ada.


Jadi, sekali lagi aku beritahukan, janganlah sekalipun mengkhianati orang lain. Jujur, aku tidak suka orang yang menghancurkan kesempatan untuk menjadi orang yang kupercayai, aku sangat tidak menyukai orang seperti itu. Teman, hidup ini hanya sekali. Oke itu mungkin terdengar klise dan usang di telinga Anda, tapi itulah kenyataannya. Hidup hanya sekali jadi jangan sia-siakan kesempatan yang ada.

Berikut beberapa hal yang berhubungan dengan kejujuran dan menipu.


"Sesungguhnya kejujuran akan membawa kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan orang ke dalam surga. Tidaklah seseorang selalu berkata jujur atau berusaha untuk selalu jujur, sehingga Allah mencatatnya sebagai orang yang jujur. Sebaliknya, kedustaan akan membawa kedurhakaan, dan kedurhakaan akan menjerumuskan orang ke neraka. Dan tidaklah seseorang selalu berdusta atau berusaha menutupi kedustaannya dengan kedustaan yang lain, kecuali Allah akan mencatatnya sebagai seorang pendusta." (Muttafaqun Alaih).


"Barangsiapa mengangkat senjata terhadap kami maka dia bukanlah golongan kami, dan barangsiapa menipu kami maka dia bukan golongan kami." (HR. Muslim)


Lalu, masih inginkah Anda menjadi pengkhianat? Orang yang tega menipu orang lain?



“Rasulullah Shallallahi Alaihi wa Sallam dengan keras melarang umatnya melakukan penipuan, pengkhianatan dan mengingkari janji, tidaklah cukup bagi beliau hanya dengan mengasingkan dan menjauhkan pendusta dan pengkhianat dari kehidupan masyarakat muslim, bahkan secara tegas beliau mengatakan bahwa setiap pendusta dan pengkhianat akan dikumpulkan diakhirat kelak dengan membawa bendera pengkhianatan, lalu ada yang menyerukan dipelataran yang sangat luas yang menunjuk kearah pengkhianat tersebut hingga menarik perhatian yang hadir kepadanya, sebagaimana dijelaskan dalam haditsnya:
"Setiap pengkhianat memiliki bendera pada hari kiamat kelak, dikatakan, "Inilah pengkhianat si Fulan'." (Muttafaqun Alaih)”




Kembali pada pertanyaan awal yang aku lontarkan kepada Anda. Perlukah seorang pengkhianat mendapatkan kesempatan kedua? Tidak! Orang yang berkhianat adalah orang yang tega melakukan penipuan terhadap Anda. Orang yang mengindahkan kepercayaan yang Anda berikan. Orang yang bahkan tidak perlu Anda berikan kesempatan kedua.


Tahu kenapa aku berkata seperti itu? Kawan, hidup ini singkat. Janganlah Anda menghabiskan waktu yang Anda miliki dengan orang yang pernah menyakiti Anda. Janganlah Anda menyia-nyiakan detik nafas Anda yang berharga kepada orang yang kemungkinan akan menyakiti Anda lagi. Dia berjanji tidak akan melakukannya lagi? Jangan percaya! Jika dia menyakiti Anda, maka dia bukanlah orang yang baik. Jika ia menghargai Anda (menyayangi Anda, memercayai Anda, mengandalkan Anda, atau apapun itu sebutan lain yang sering digunakan) maka ia tidak akan tega membuat Anda terluka. Orang yang melukai Anda (baik dengan perkataan maupun perbuatan) bukan orang yang pantas untuk kembali hadir dalam hidup Anda.


Kenapa tidak Anda hidup bersama orang yang takut, takut akan menyakiti Anda, takut akan melukai Anda, takut akan membuat Anda bersedih, takut Anda berhenti memercayainya? Bukankah lebih bagus Anda bersama orang yang seperti itu daripada seseorang yang memiliki kemungkinan besar akan menyakiti dan mendustai Anda lagi?


Terlepas dari itu semua, jika Anda memiliki pendapat yang berbeda, Anda bisa menyampaikannya dalam kolom komentar yang tersedia. Jika Anda berkenan, bagus kiranya Anda memberikan argument-argumen yang mendasari sanggahan Anda. Salam damai, kawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar