20161207

Perubahan Fisik (mengapa) menjadi Menyebalkan



 
sumber gambar : adlemonade.com

 Perubahan Fisik (mengapa) menjadi Menyebalkan

Ini bukan terkait fisik manusia, ini hanya perubahan bentuk sesuatu menjadi hal yang lain.

Aku punya akun di dunia jingga, ada satu kisah yang baru aku ikuti. Awalnya tertarik karena sinopsisnya yang ‘cukup beda’. Lalu aku mulai membacanya, biasanya ada beberapa tulisan yang setelah kubaca lima sampai enam paragraf langsung bikin mual—aku punya standar aneh tentang bacaan—tapi yang satu ini masih mengalir, aku tidak masalah membaca lanjutan-lanjutannya.

Kemudian ternyata cerita ini akan dibukukan, alias mendapat wujud fisik, dituangkan ke dalam lembaran kertas—akan kusebut buku EN. Awalnya aku excited, apalagi setelah melihat harganya yang cukup lumayan untuk ukuran kantongku—harga yang gak bikin dompet demo. Tapi aku menjadi sedikit down¸ setelah membaca sinopsis dari buku EN ini.

Entahlah, tapi rasanya sedikit tidak terima, di cerita EN itu awalnya hanya ada tokoh (A,B,C,D) tapi di sinopsis buku EN kemudian nongol satu nama si Z yang entah siapa. Kaget sih, siapa dia kok tetiba nongol gitu. Tapi aku masih bisa menekan rasa ‘gak suka’ ku—kupikir ya wajar aja, setelah diterbitin bakalan direvisi sana sini. Jadi kuputuskan buat mencari toko buku online untuk beli.

Karena aku tipe orang yang lihat harga  suatu produk di beberapa tempat untuk perbandingan baru kemudian memutuskan untuk membelinya; hal itu juga berlaku ke buku EN itu. Awal lihat di toko buku online F harganya XXX, lalu cari ketoko buku online G—dan harganya di diskon! Iseng-iseng aku kemudian bandingin ke penerbitnya—yang punya situs online juga—awalnya ke situs itu buat ngebandingin harganya, tapi aku malah dikagetkan oleh sesuatu.

Di toko buku online lain yang menjual buku EN itu mereka mencantumkan sinopsis hanya sampai kemunculan si Z itu; tapi di penerbitnya mereka menuliskan lanjutannya. Dan lanjutannya itu yang membuatku membatalkan niat untuk membelinya!

Jadi gini, awalnya aku bilang aku membaca cerita EN itu karena sinopsisnya yang ‘cukup beda’ dari cerita menjamur lainnya. Tapi sinopsis di buku EN versi cetak itu benar-benar deh, aku gak tahu harus pakai kata apa—terlalu mainstream—dan cukup mengecewakanku. Awalnya di cerita EN itu terjadi karena si tokoh utama ‘penasaran’ dan cerita bermula dari sana. Sedangkan di bukunya, si tokoh utama ‘ditantang’ oleh tokoh Z dan terjadilah cerita itu. Entahlah aku cukup lelah dengan konsep tantangan seperti itu, apa tidak bisa cerita bermula cuma karena si tokoh utama terlalu kepo?

Ngomong-ngomong tentang kepo, ada satu cerita di situs-hijau-bergambar yang konsep ceritanya di pemeran utama itu kepo sama seseorang sampai-sampai nanyain langsung sama orangnya; kemudian kejadiannya berlanjut semakin rumit karena rasa penasaran si tokoh utama. Meski gambarnya tidak masuk standar ‘oke’ tapi ceritanya yang oke, membuat aku masih membaca cerita itu.

Kembali ke buku EN itu, setelah aku membaca bahwa si tokoh utama ditantangin sama si Z dan bla bla bla—aku langsung tutup tab—oke bye aku gak jadi beli.

Aku mungkin sedikit menyebalkan karena tidak terima dengan perubahan yang terjadi pada cerita EN itu, tapi rasanya kalau perubahannya sampai segitunya—dan jatuhnya jadi merusak rasa sukaku—aku mungkin lebih memilih tidak mengikuti perubahan itu. Aku suka ceritanya, gaya berceritanya si penulis, tapi aku gak suka perubahan yang dilakukannya pada cerita. Jadi aku ucapkan selamat tinggal! Xiao!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar